Micro Jigging di Selat Madura

Kegilaan memancing saya sepertinya makin bertambah ketika belum lama ini mengenal teknik Micro Jigging. Sebelumnya memang saya sempat mencoba beberapa teknik memancing seperti fly fishing dan casting, tapi sepertinya teknik Micro Jigging ini yang saya rasa paling tepat dengan karakter memancing saya (light, target unknown-bisa kecil bisa besar, dan tentunya sportfishing).

Cerita mancing saya kali ini sebenarnya sudah untuk trip yang kesekian kalinya. Spot yang ditandai secara khusus oleh rekannya-rekan saya sudah menjadi spot andalan untuk melatih teknik micro jigging. Singkat cerita, kami semua berangkat dari Surabaya dari jam 10 malam, dan mulai melego jangkar di spot mancing sekitar pukul 06.00 pagi hari. Perahu tidak drifting, karena kedalaman spot masih bisa dicukupi oleh panjang tali jangkar yaitu sekitar 60m.

Metaljig yang saya gunakan kebanyakan adalah produk keluaran Storm dengan tipe seperti Gomame, Koika dll. Berat metaljig maksimal 40gr mau tidak mau saya gunakan karena spesifikasi rod saya juga menyarankan berat maksimal tsb, Tackle yang saya gunakan adalah Rod Abu Garcia Ocean Project line rating PE 1.5 berpasangan dengan reel Kamikaze Defector 3000 dan line PE 1 sepanjang 200m.

Strike perdana berhasil saya ambil saat itu, rod Abu Garcia Ocean Project spontan menghujam kebawah. Sekali-dua kali saya hentakkan rod agar kail hook up sempurna. Seingat saya saat strike tsb saya memainkan jig dengan short stroke/fast-jerk, jadi dalam hati saya yakin bahwa yang menyambar pastilah ikan predator semacam GT dkk. Dan dugaan saya benar, bayangan seekor Diamond Trevally/African Pompano terlihat dari bawah air dan landed dengan sukses.

Tidak butuh waktu lama untuk kawan yang lainnya strike, kapten perahu dan kawan saya langsung memompa rod menikmati fight dengan ikan buruannya. Landed nyaris bersamaan Diamond Trev dan GT berukuran sedang. Kami semua gembira menikmati momen saat itu, merasakan metaljig disambar seperti sebuah orgasme baru dalam pengalaman mancing kami.

Hingga akhirnya menjelang sore hari pukul 15.00 kami putuskan menyudahi trip mancing dan bergegas kembali ke Surabaya. Total perolehan ikan saat itu 2 ekor Diamond Trevally, 3 ekor GT dan 2 ekor Tenggiri. Semua berkat pemilihan spot yang baik dan penggunaan teknik yang tepat. Semoga saja di cerita mancing saya berikutnya dapat saya tuliskan pengalaman yang lebih seru lagi. Wait n see saja.
















Latest
Previous
Next Post »
1 Komentar
avatar

Sewa perahu berapa n dimana suhu??

Balas