Reel Pioneer Altitude Prestige : Minoritas tapi berkualitas!

Bagi seorang hobiest mancing dengan budget berbelanja tackle yang terbatas seperti saya, sudah wajib hukumnya pintar-pintar memilih tackle yang akan dibeli. Seperti saat saya memutuskan memboyong sebuah reel bermerk Pioneer dengan tipe Pioneer Altitude 5000. Reel yang rada minoritas ini lumayan dapat cemoohan dari teman-teman saya pas mereka tahu saya memilih reel tsb.Tapi kini saya malah bangga dan makin senang mengeksplore reel ini dan menemukan kelebihan yang tidak diduga dari reel minoritas ini.

Reel Pioneer Altitude Prestige
Awal mulanya saya memilih reel Pioneer Altitude sebenarnya juga tidak sembarang, saya sudah browsing kesana-kemari, dan mendapatkan kenyakinan setelah mengetahui bahwa merk Pioneer pun bisa sukses dengan reel Perfect Cast-nya. Lantaran saya sudah seringkali melihat dan menggenggam reel ini secara langsung di salah satu toko pancing, maka saya pilihlah ukuran 5000-nya Pioneer Altitude dengan pertimbangan ukurannya tidak terlalu besar sekali, tidak berat, dan memang saya peruntukan untuk mancing dasaran dan belajar light jigging.

Rupanya pilihannya tidak benar-benar salah (kalau tidak mau dibilang tepat,hehehe), ketika reel ini saya bedah/bongkar, saya menemukan fakta yang tidak ada di dalam spek yang tercantum di dus-nya sekalipun, yaitu ternyata reel ini sudah mengusung drag washer carbontex!! tidak full carbontex memang, tapi masih berselang-seling dengan felt washer, tapi justru hal itu positif, mengingat produsen reel ini mencantumkan angka max drag 8 KG yang notabene saya rasa sangat masuk akal dengan hasil penemuan saya membongkar reel yang baru saya beli tsb.

Drag washer sudah mengusung Carbontex
Fakta lainnya, bagian mainshaft reel Pioneer Altitude ternyata sangat tebal dan kokoh. Ada sebuah bearing yang ditanam disana, dan di bagian drive gear terlihat penempatan gear yang simple dan pinion gear dari brass. 


Reel yang sudah mengusung power handle ini juga mempunyai bail arm yang saya rasa cukup kokoh dan sudah menempatkan line roller sebagai jalan pemulus line PE yang sudah diperbolehkan masuk dalam spool-nya. Yap, spool pioneer Altitude memang sudah Though Water (Salt) Series, artinya lebih tahan korosi dibanding spool dengan berbahan alumunium biasa.

Saya baru 3x menurunkan reel ini langsung di laut, yang paling berkesan ketika saya pakai untuk menurunkan metal jig seberat 250gr.Dengan setelan drag 2/3 sebelum full, saya menggulung dan menggenggam handle dengan cukup ringan. Tidak terasa berat disana, justru bagian yang terberat dibagian pangkal tangan yang menahan beban rod, hehehhee.

All around, saya cukup puas dengan reel ini. Dengan harga minoritas, saya cukup mendapatkan kualitas disana. Oh iya, saya rasa reel ini cocok untuk light jigging, bottom fishing, landbase fishing (tapi pakai yg ukuran 8000-nya ya). Untuk lebih lengkapnya, silahkan melihat gambar bagian dalam dari reel Pioneer Altitude ini dan juga spesifikasinya. 


(Aluminium Body)
Easy Cast Anodized Aluminium Spool, Aluminium Power Handle with Power Handle Knob, Machine-Cut Brass Pinion Gear, Heavy Duty Machine-Cut Main Drive Gear, Heavy Duty Micro Sensitive Multi-Disc Drag System
Model No:Gear RatioLine Capacity (mm-m)Max Drag (kg)
ALT-50004.9:10.35-150
0.40-120
8
ALT-60004.9:10.35-150
0.40-120
8
ALT-70004.9:10.40-23010
ALT-80004.9:10.40-280
0.45-240
14
ALT-90004.9:10.45-38014
 

Belajar Jigging di Bali

Dari sekian banyak teknik memancing rupanya hanya teknik casting dan jigging yang membuat pikiran saya teracuni. Meskipun sebenarnya fisik tubuh ini kurang mumpuni buat meladeni aktifitas sport fishing, tetapi saya amat penasaran untuk kedua teknik mancing tsb.

Sampai akhirnya pada hari Minggu kemarin saya tuntaskan pengalaman pertama saya dengan mencoba jigging di perairan pulau Dewata. Terbilang nekat memang, mengingat tackle yang saya pegang sebatas 30lbs  (PE-3) dan bukan tackle yang bermerk mahal.

Minggu, 19 April 2013
Landing di Ngurah Rai pukul 9 pagi, saya bergegas check in ke Tune Hotel di daerah Kuta. Dengan modal transport ojek saja, saya bertolak dari hotel ke daerah Gianyar Ketewel dan sampai di spot mancing pukul 1 siang. Bertemu dengan grup mancing dari Bali, saya ditemani dan diajarkan bagaimana untuk memulai belajar teknik jigging. Mulai dari piranti yang dibutuhkan sampai dengan metal jig yang harus digunakan.

Karena arus yang sedang jelek, akhirnya kami baru bisa berangkat tepat pukul 4 sore. Dengan menggunakan jukung kecil bermesin motor, tujuan kami yang pertama adalah spot jigging berkedalaman hampir 100m. Spotnya ga jauh dari bibir pantai, terlihat nusa penida di seberang sana. Arus yang masih lumayan kuat memaksa kami menurunkan jig seberat 250gr. Wah, rasanya pegal bro, apalagi action joran PE-3 saya rasanya kurang menunjang menahan berat jig 250gr tsb.

Spot mancing Jigging di Bali
Saya sempat menjajal tackle overhead milik teman saya, wah, rasanya memang berat, tapi ketika digunakan untuk mengocok jig malah lebih ringan daripada tackle spinning yang saya pakai. Sempat ada yg menyangkut tp ternyata tidak hook up,, pas dilihat bekasnya ternyata seperti sambaran baracuda,,

Akhirnya kami putuskan pindah spot kedua, agak ke tengah tp masih tidak terlalu jauh, kembali kami menurunkan jig. Tetapi di spot yang kedua juga jig blm ada yg nyambar,, cuma metal jig punya temen hilang assist hook-nya satu,,

Karena capek, saya putusin mancing dasaran saja, iseng" saya coba pakai jig merk Sebile yg tipe vibra jig, berat 85gr,, spotnya sudah pindah ke pinggir. Jig-nya saya mainkan naik turun, naik turun,, sampai akhirnya momen sambaran telak datang, rod melengkung dahsyat, entah ikan apa, tapi PE3 saya putus dengan sukses. Akhirnya trip diselesaikan karena jam sudah menunjukkan pukul 7 kurang (sunset).


Selasa, 16 maret, karena masih kurang puas mancing, akhirnya saya putuskan mancing lagi, tapi dasaran saja, karena waktunya mepet, nyuri waktu kerja. berangkat jam setengah 6 pagi ke Serangan, ketemu pak wayan (info dari om roonald), langsung berangkat, barengan sama arus surut,lumayan kenceng ombaknya. Langit keliatan mendung, tapi masih ada matahari muncul, saya pikir ga apa-apa. Sampai akhirnya pas sampai di spot dasaran angin bener-bener jadi kenceng dan mendung tambah gelap. wah hujan,, tapi karena baru sampai akhirnya tetep nekat turunin dasaran sambil kepala puyeng krn pagi" udah goyang-goyang.

Naik beberapa ekor kerapu, lumayan ukurannya, 1kg-1.5kg'an,, bikin kepala jadi ga pusing lagi krn keasyikan mancing,, tp kok tambah lama tambah kenceng ombaknya,,  pindah ke spot lainnya, tetep kenceng juga, sampe akhirnya krn saya pusing tiduran lah itu,, eh ternyata salah, gara" tiduran langsung naik tuh hasrat buat muntah,, sukses muntah pagi",, karena hujan akhirnya saya putusin kelar saja mancingnya dan kebetulan udah jam setengah 9, sudah waktunya berangkat kerja. Lumayan mancing cuma 1 jam dapat kerapu 5 ekor dan beberapa ekor ikan dasaran lainnya. Dibandingin kalau mancing di p1000, dapat kerapu aja susyaahh,, hehehe

overall,, lumayan terpuaskan hati ini mencoba mancing di perairan bali, meskipun terbilang nekat karena ga punya modal tackle apa-apa,,lain waktu bakal mancing lagi,, budget sewa jukung pun terbilang murah, cuma memang ternyata pirantinya mesti kudu disesuaikan lagi,, hehehe

klo saya pikir, sebenernya bisa kok diniatin ngetrip mancing ke bali, tinggal cari tiket promo, hotel murah banyak, sewa jukung murah (jukung yg di serangan itu lumayan besar, muat 4-5 orang), spot mancing banyak dan ga terlalu perlu banyak waktu krn spotnya ga terlalu jauh,,yg paranoid mancing malem seperti saya pun akhirnya bisa juga mancing puas seharian,,

Mancing Autis di Kolam Pancing Tirta Mas (TM) Kediri

Beginilah nasib seorang hobiest baru di dunia perpancingan, tiap akhir pekannya selalu diisi oleh kegiatan mancing. Mau mancing apa aja bebas, yang penting judule mancing, hehehhe. Nah, seperti pada akhir pekan kemarin saya habiskan dengan memancing sendirian seperti orang autis di sebuah kolam pemancingan di kota Kediri, namanya kolam Tirta Mas.

Mancing di Kolam Tirta Mas Kediri

Sistem mancing di kolam ini adalah CNR paket dan Kiloan. Untuk yang paket, kita diperkenankan menarik ikan sebebasnya dalam batas waktu 3 jam dengan biaya Rp.50rb. Sedangkan CNR kiloan kita baru akan membayar ketika mendapatkan ikan kemudian ditimbang, nah,bayarnya sesuai beratnya ikan, semisal ikan patin landed 7kg, berarti kita membayar 4rb x 7kg = 28rb. Seperti itulah. Sekilas kalau main CNR paketan lebih murah, tapi tidak juga, karena kalau paketan hanya diperkenankan 1 stick, sedangkan kalau kiloan bebas, boleh lebih dari stick. Dan kebetulan pada saat saya bertandang kesitu kolam baru saja dikuras, saya berinisiatif untuk kiloan saja karena ditakutkan ikan sedang susah dipancingnya.

Sebenarnya ini kali kedua saya ke TM,hanya saja kali ini bela"in dateng ke kediri sendirian, sambil touring naek motor dan sekalian mampir ke sebuah toko pancing 'online' buat beli joran baru + jig dan aneka rupa biar hemat ongkos kirim.

Tepat jam jam 12 siang saya sampai di Tirta Mas, langsung lapor mancing cnr kiloan dan pesan makan siang. Lihat keadaan kolam sebentar, langsung memutuskan pilih tempat di tengah dan set 2 joran. Saya pakai umpan dulu biar cepet ngerasain strike dan narget strike bawal master. Satu joran pakai umpan sosis+essen daging, satu joran lg pakai pelet. setengah jam ga ada yg nyomot umpan saya, cuma dimainin saja (kedut"an),,pindah ke pojok,,tinggal cuci tangan eh mendadak strike joran yang satu,tp ga lama mocel. Wahh,ikan penglaris saya berhasil kabur. Tidak berapa lama joran yang satu lg strike, tp ga berapa lama tiba-tiba kendor, ternyata putus di leader, emang ga dipakein neklin sih,,curiga saya ikan bawal yang menyambar.

 Karena boncos dengan memakai umpan, saya ganti teknik casting dengan softlure. Saya lempar ke pojok sisi lain tapi dipinggirnya, 3-5x lemparan ternyata strike juga, wah hoki ternyata casting abal"an saya,,hehehe,, ternyata red tail catfish lumayan gede yang landed,, wahh, akhirnya RTC pertama saya berhasil landed.
Strike pertama, Red Tail Catfish
Sekitar jam 3 hujan turun deras. karena gerah (belum strike lagi dan cuaca,hehehe) saya lepas baju, sambil komat-kamit nyuruh ikan makan umpan saya, hehehehe. Akhirnya saya ganti lure, kali ini pakai rapala rattlin, saya incar patin yang sedang asyik boiling di tengah kolam, hahaha, niat jahat saya ternyata berhasil, seekor patin berhasil kena pantatnya dan landed. Lumayan beratnya 5.8Kg. Akhirnya begitu seterusnya teknik saya sampe dapet 3 patin hasil nyangkut di pantat, hahaha

Patin hasil tusuk pantat, hehehe


Rattlin andalan buat incar patin, haahaha

Capek casting, saya ganti lagi pasang umpan di joran baru + reel baru yg merk-nya samaan (niat saya mau ngetes) ditinggal cuci tangan lagi eh caddy teriak joran kejebur,, sialaaaannn,, gemeteran saya, pucettt,, akhirnya dibantu caddy ngejangkarin tuh joran, dapet juga, eh ternyata ikan msh nyangkut,, karena kesel, langsung saya betot kenceng aje tuh ikan (sekalian ngetes reel + joran PE3 ) ga pake lama ikan minggir,, keplak dikit kepalanya krn udah bikin joran+reel baru saya kejebur.

Jam 5 hujan berhenti, beres", langsung pulang,, hati seneng, tangan pun pegel. All around sesi mancing autis saya di kolam Tirta Mas Kediri cukup menyenangkan, dan berakhir dengan strike 5 ikan ukuran cukup besar.

Ini nih yang bikin kejebur reel dan rod saya
 Note : saya ga berhasil strike bawal, krn bawal yg dibawah 5kg nya di karantina,,sisa bawal master tp sulitnya minta ampun tuh bawal dibujuk makan,,dicasting jg susah,,