Micro Jigging di Selat Madura

Kegilaan memancing saya sepertinya makin bertambah ketika belum lama ini mengenal teknik Micro Jigging. Sebelumnya memang saya sempat mencoba beberapa teknik memancing seperti fly fishing dan casting, tapi sepertinya teknik Micro Jigging ini yang saya rasa paling tepat dengan karakter memancing saya (light, target unknown-bisa kecil bisa besar, dan tentunya sportfishing).

Cerita mancing saya kali ini sebenarnya sudah untuk trip yang kesekian kalinya. Spot yang ditandai secara khusus oleh rekannya-rekan saya sudah menjadi spot andalan untuk melatih teknik micro jigging. Singkat cerita, kami semua berangkat dari Surabaya dari jam 10 malam, dan mulai melego jangkar di spot mancing sekitar pukul 06.00 pagi hari. Perahu tidak drifting, karena kedalaman spot masih bisa dicukupi oleh panjang tali jangkar yaitu sekitar 60m.

Metaljig yang saya gunakan kebanyakan adalah produk keluaran Storm dengan tipe seperti Gomame, Koika dll. Berat metaljig maksimal 40gr mau tidak mau saya gunakan karena spesifikasi rod saya juga menyarankan berat maksimal tsb, Tackle yang saya gunakan adalah Rod Abu Garcia Ocean Project line rating PE 1.5 berpasangan dengan reel Kamikaze Defector 3000 dan line PE 1 sepanjang 200m.

Strike perdana berhasil saya ambil saat itu, rod Abu Garcia Ocean Project spontan menghujam kebawah. Sekali-dua kali saya hentakkan rod agar kail hook up sempurna. Seingat saya saat strike tsb saya memainkan jig dengan short stroke/fast-jerk, jadi dalam hati saya yakin bahwa yang menyambar pastilah ikan predator semacam GT dkk. Dan dugaan saya benar, bayangan seekor Diamond Trevally/African Pompano terlihat dari bawah air dan landed dengan sukses.

Tidak butuh waktu lama untuk kawan yang lainnya strike, kapten perahu dan kawan saya langsung memompa rod menikmati fight dengan ikan buruannya. Landed nyaris bersamaan Diamond Trev dan GT berukuran sedang. Kami semua gembira menikmati momen saat itu, merasakan metaljig disambar seperti sebuah orgasme baru dalam pengalaman mancing kami.

Hingga akhirnya menjelang sore hari pukul 15.00 kami putuskan menyudahi trip mancing dan bergegas kembali ke Surabaya. Total perolehan ikan saat itu 2 ekor Diamond Trevally, 3 ekor GT dan 2 ekor Tenggiri. Semua berkat pemilihan spot yang baik dan penggunaan teknik yang tepat. Semoga saja di cerita mancing saya berikutnya dapat saya tuliskan pengalaman yang lebih seru lagi. Wait n see saja.
















Review Performa Reel Kamikaze Defector

Penasaran dengan spesifikasi reel paling anyar Kamikaze Defector, akhirnya saya googling dan browsing bagaimana review dan performa reel ini. Dan berikut ini adalah hasil review dari salah seorang member komunitas fishyforum yang sudah membedah reel tsb :


Pandangan pertama, gahar banget ini reel, item, full metal. Sekilas bodi itemnya (selain spool dan bail arm)terlihat seperti kingkongnya golden fish. Item doff dan terkesan bandel.Semuanya menyiratkan reel ini diciptakan untuk disiksa.

Masuk lebih jauh coba diketuk,bodi alumunium, powerhandle, bailarm, minimnya selah di spool, beratnya 270 gram, semuanya menyiratkan satu hal…. Bandel…. Cuman dari tampilan ada beberapa kekurangan: Pertama, cat sepertinya gampang mengelupas. Kedua, ada cetakan cetakan masih kurang rapi. Ketiga, line rollernya harusnya kuningan nih, bahan orinya sepertinya gampang korosi. Ngga apa, mari kita lanjutkan…..

Bagian selanjutnya yang bias dibongkar adalah mekanisme drag. Sebelum dibongkar test drag dulu ah…..ngetestnya juga cm pake metode sederhana (pake timbangan beras). Dibrosur tertera 18 lbs (masa sih?) namun ditest menggunakan skala hanya tertera 13 Lbs maks. coba diputar2 pakai tangan, drag masih agak tersendat biarpun drag yang digunakan adalah drag carbon (mirip carbontex). Ketika benang coba ditarik pada drag maks (13 lbs) ada bunyi kruk-kruk (masih ada yang kurang presisi nih). Langsung bongkar lagi !!! Pertama dibongkar knob dragnya, disisi terluar terdapat lapisan karet untuk waterproofnya. Pengunci drag dan tutupnya terbuat dari logam, tapi sepertinya cukup ringkih karena tipis dan sepertinya gampang aus.Tapi kalau hanya untuk menutup dan mengunci drag, sepertinya cukuplah…. Ngga akan terlalu kerja keras juga di area ini. Lanjut ke lembaran drag, ada 3 lembar carbon. Ngga tau buatan mana, akan tetapi bila diraba, ada cukup banyak greasedisini (beda dengan bila pengaplikasian carbontex yang sangat tipis, bahkanhampir kering). Coba melihat lebih jauh tentang carbon drag yang digunakan,setelah dicuci dengan contact cleaner, sepertinya lebih keras permukaannya dibandingkan dengan carbontex. Ohya, saya masih tetap akan menggunakan carbon orisinal ini untuk sementara, namun grease, saya gunakan cal’s grease untuk greasing ulang mekanisme dragnya.

Di bagian mekanisme clicker. Hmm,sama persis mekanismenya seperti pada daiwa freams kix atau caldia kix. Dijamin awet nih hanya bagian mangkok yang nempel di spool aja yang sepertinya terbuatdari plat biasa. (bagian ini ngga dibongkar) keliatan kok mekanismenya.

Bongkar-bongkar selanjutnya langsung ke gearing di body. Mekanisme anti reverse ngga dibongkar. Males nyusunnya.Ribet. Gigi nanas terbuat dari kuningan. Lumayan…. Cuman gear2nya sepertinya materialnya kurang kuat. Oscilating slidernya cetakannya terkesan kurang rapi. Dan(ini mungkin yang bikin bunyi waktu test drag) hampir2 di seluruh lininya, greasenya minim…. Ya sudah, langsung bongkar semuanya, bersihkan dari grease lama,kemudian digreasing ulang pakai grease baru.

Kesimpulan. Untuk ukuran reel seharga 600 ribuan. Buat saya sudah lebih dari cukup. Buat bawalan or ngoncer di p 1000 sudah lebih dari cukup. Alternatif Ryobi Vertigo, Shimano Aernost or Daiwa Regal. Cuma yang perlu diperhatikan: 1. Drag jangan diset maksimum (jebol nanti gearnya). Cukup diset di kisaran 6-10 lbs mantep deh nih reel. 2. Segera tambahkan grease di gear2nya(kalo bisa yang bagus), berfungsi membantu gear2 supaya lebih loncer dan mengurangi gesekan.

Next Time jajal buat GT an…
Maaf kalo reviewnya kurang berkenan, maklum bukan alan hawk juga. mungkin kalo ada temen-temen yang bisa menambahkan testimoninya, monggo supaya tidak tersesat.
Maaf kalo fotonya masih ngeblur, nanti difoto ulang deh. kmrn buru buru. kapolda lagi ribet.

Spek yang tertera di website sbb:
FEATURES:
§ Rigid aluminum body and rotor
§ Special Gear Drive Machanism for ultra-light handle rotation and super smooth feeling
§ Dual Propulsion anti-twist line roller
§ 10 stainless ball bearing plus 1 roller bearing
§ Direct drive machined aluminum handle
§ Sealed drag system with carbon drag washer
§ Stainless steel main shaft and main gear shaft
§ Double anodized machined aluminum spool

Size and Spec:

DEFECTOR 3000

Gear Ratio: 5.2:1
Max Drag: 18 lbs
Bearings 10+1
Line Capacity: PE 2/0.235mm/240m; PE2.5/0.26mm/200m; PE 3/0.285mm/180m

sumber : www.fishyforum.com -> http://www.fishyforum.com/fishysalt/fishytackle/54934-review-kamikaze-defector-3000-a.html
foto : google.com
Review : belalangtempur a.k.a Komar

Mencoba Teknik Popping di Lombok

Mungkin saya termasuk orang yang beruntung, memiliki banyak teman satu hobby yang tersebar di beberapa pelosok daerah. Sehingga tidak sulit bagi saya mendapatkan informasi tentang lokasi memancing dan tentunya teman mancing bareng ketika di luar kota.

Seperti ketika saya sempat ke Lombok pada akhir November kemarin, saya sempatkan 1 hari untuk menjajal spot mancing yang ada di Lombok. Spot yang kami tuju adalah Spot Batu Mandi yang berada di daerah Bangko-bangko. Berangkat pada dini hari pkl. 04.00, kami tiba di tempat tujuan sekitar pkl.06.30. Kami langsung mempersiapkan tackle, masing-masing membawa set tackle Jigging dan Popping. Beruntung saya mendapatkan pinjaman rod popping dari rekan saya di Surabaya, Maguro Thunnus XT berpasangan dengan reel Ryobi AP Power II.


Selesai menset tackle dan sarapan, kami langsung berangkat menuju spot popping dengan menggunakan 2 buah jukung berukuran kecil yang menampung 2-3 orang angler. Tidak seberapa lama sudah terlihat jajaran tebing tinggi, menakjubkan saat itu saya lihat, maklum baru pertama kali ini mencoba mancing di spot popping. Deburan ombak pagi itu mengiringi lemparan pertama saya dengan teknik popping. Berat ternyata, tidak semudah terlihat di youtube ataupun program TV Mancing Mania Trans7. Popper hampir seberat 300gr saya gunakan biar lemparan makin lebih jauh, membuat otot lengan cepat merasa pegal.

3 jam mengaplikasikan popping, belum juga ada sambaran, padahal kami sangat menantikan hal tsb. Diputuskan istirahat di pinggiran pantai, sambil menikmati bakaran ikan tongkol hasil trolling di perjalanan pindah pindah spot. Rupanya rombongan yang lain sempat mengaplikasikan teknik jigging dan berhasil mendaratkan seekor GT dan Kerapu berukuran cukup besar. Yah lumayan menghibur hati dan sekedar foto kenangan bareng GT big size (ngojek foto, hehehe).

   

Lepas dari istirahat, kami melanjutkan memancing, kali ini mengaplikasikan teknik jigging. Arus di Lombok rupanya sangat kuat, sehingga metaljig yang digunakan minimal 300gr. Untung saja saya membawa tackle set Eupro HammerJig dan reel pinjaman Daiwa Phantom J sehingga terasa lumayan terbantu dengan kinerja tackle tsb.



Ditunggu sampai petang, sambaran yang dinanti belum juga datang, hingga akhirnya kami putuskan menyudahi trip hari itu sembari trolling diturunkan ketika perjalanan pulang. Puas rasanya pengalaman hari itu, meski belum sempurna karena belum diberikan strike perdana dengan teknik popping. Tetapi pengalaman yang sangat terbayar dengan keindahan spot dan keramahan teman-teman memancing di Lombok yang sangat menyenangkan. Lainkali pasti saya akan mengulang trip ke Lombok lagi. Pasti!.

  

Pioneer Altitude, Ready for Salt Water

Bagi seorang hobiest mancing dengan budget berbelanja tackle yang terbatas, sudah wajib hukumnya pintar-pintar memilih tackle yang akan dibeli. Jangan hanya tertipu harga mahal ataupun merk-merk terkenal, belum tentu kualitasnya sesuai yang anda harapkan.

Salah satu produk yang dapat anda pilih dan percaya adalah sebuah reel bermerk Pioneer dengan tipe Pioneer Altitude Prestige. Reel ini memang masih awam terdengar karena baru saja dilaunching dan diperkenalkan ke jagat pemancing. Tapi jangan dulu menilai buruk sebelum anda mencobanya sendiri.


Reel Pioneer Altitude cocok anda gunakan untuk memancing dasaran, ngoncer, jigging. Dengan variasi ukuran mulai dari 4000 s/d 8000, reel yang notabene mencantumkan Max Drag-nya ini terang-terangan mempertunjukkan diri mempunyai kemampuan. Seperti ulasan yang saya buat di blog ceritamancing, reel ini ternyata mempunyai 'jeroan' yang mumpuni. Sebut saja carbontex drag washer, brass pinion gear, stainless bearing dan aluminium body.




Harga dan Spesifikasi :

Pioneer Altitude 4000 : Rp.510.000
Pioneer Altitude 5000 : Rp.540.000
Pioneer Altitudr 6000 : Rp.570.000
Pioneer Altitude 8000 : Rp.590.000


(Aluminium Body)
Easy Cast Anodized Aluminium Spool, Aluminium Power Handle with Power Handle Knob, Machine-Cut Brass Pinion Gear, Heavy Duty Machine-Cut Main Drive Gear, Heavy Duty Micro Sensitive Multi-Disc Drag System
Model No:Gear RatioLine Capacity (mm-m)Max Drag (kg)
ALT-50004.9:10.35-150
0.40-120
8
ALT-60004.9:10.35-150
0.40-120
8
ALT-70004.9:10.40-23010
ALT-80004.9:10.40-280
0.45-240
14
ALT-90004.9:10.45-38014
 

Cerita Mancing Lagi : Fun Fishing di Kolam Pancing Tiga Putra

Beberapa waktu ini rupanya hasrat mancing saya sedang mereda, terbukti hanya sedikit ritual mancing yang di lakoni. Namun belum lama ini saya berkesempatan mancing bersama-sama teman komunitas Kaskus Fishing Community. Bertempat di kolam pancing Tiga Putra didaerah Sidoarjo, acara yang sudah direncanakan sebelumnya ini adalah hajat salah seorang kawan kita yang baru saja menyudahi masa studinya.

Perkumpulan dimulai di samping Maspion II jam 06.00 pagi, tampil beberapa personil sudah hadir duluan. Tidak berapa lama personil sudah lengkap dan gerimis yang ditunggu sudah reda, langsung kami berangkat ke lokasi kolam pancing Tiga Putra dan sampai disana sekitar jam setengah 8. Tidak perlu menunggu lama, kami langsung sibuk nyetel dan nyekel tackle.

Kelar persiapan tackle, kami langsung buyar ke spot tujuan masing-masing, ada yang jajal peruntungan di kolam gurami, bawal, dan sebagian langsung menuju kolam nila. Sutrek diawali beberapa kawan dengan casting bawal, dan saya sendiri juga sutrek bawal pakai flies pattern worm hasil pemberian teman (belum bisa bikin). Sedangkan di kolam nila mulai landed dengan perolehan dari aksi tenkara KW10 heroes, kontan kawan lainnya merapat untuk ikut menyiduk nila. Satu-persatu joran di parkir dengan rapi, aksi pecut flies sendal pun mulai ramai, saling silang sana sini.
Lagi sutrek bawal pacu dengan tackle fly
Ini dia bawalnya
Parkir joran
Makin siang, angin makin banter, tapi tidak menggoyahkan kami untuk mendulang strike. Di sisi kolam gurami, ada salah seorang kawan yang berhasil strike gurami dan mengajak beberapa kawan lainnya menggalau. Gurami mulai landed, alhasil korang bertambah satu lagi. Total sudah ada 3 korang yang nyaris penuh, hasil cidukan di kolam bawal, nila dan gurami.

Balik ke kolam nila, ternyata guru mancing fly saya sukses strike babon tombro merah. Aksi rod fly yg ereksi karuan membuat kawan-kawan yang lain serasa anti klimaks non orgasm. Kontan joran kembali parkir di arena nila demi mengulangi kesuksesan strike ikan tombro yang terpancing dengan pelet flies.

Yang punya hajat

Ini dia perolehannya
Ketika jam sudah menunjukkan jam 11 dan gerimis mulai turun kami pun balik badan angkat kaki menuju saung untuk berkumpul. Korang dikumpulkan dan sukses menimbang sekitar 9Kg ikan beragam jenis. Sembari nunggu pesanan olahan ikan dan minuman datang, kami mengobrol ngalor-ngidul tentang teknik mancing. Masakan datang, tidak pakai aba-aba langsung adegan santap-santapan.

Kelar makan kami langsung beberes tackle, bersiap-siap untuk kembali pulang. Tidak lupa mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada kawan kami, Ari Sapi yang sudah memsubsidi acara mancing bareng ini sehingga dapat menambah cerita mancing saya yang baru.


Lagi nusbol patin,, mantap!!
Mantap gan!! ane sutrek gurami :D

Landed Gurami

Beberapa tackle kawan-kawan

Daftar Info Kolam Pancing di Surabaya

Tak terasa 8 bulan sudah saya tinggal di Surabaya, selama itu pula saya cukup sering berkeliling mencoba kolam-kolam pancing di sekitaran Surabaya. Kebanyakan informasinya saya dapatkan dari google search, teman kerja, dan tanya langsung ke local angler. Namun ternyata tidak segampang itu untuk menemukan kolam pancing tsb, apalagi informasi dari internet kebanyakan sudah tidak update dan ketika saya sambangi ternyata kolam pancingnya sudah tutup.


Nah, karena saya tahu benar bagaimana cukup sulitnya mencari info kolam pancing, maka dari itu saya mencoba membuat posting mengenai kolam pancing di Surabaya. Semoga teman-teman penghobi mancing khususnya mancing di kolam pancing / empang dapat segera menemukan lokasi mancing yang tepat dan terdekat dari daerahnya masing-masing, ataupun pendatang atau tamu dari luar kota Surabaya bisa mempunyai gambaran kolam pancing yang ada di Surabaya. Mulai dari yang dekat daerah rumah saya dulu ya,,

1. Kolam Pemancingan Kotabaru Driyorejo
    Jenis ikan : Tombro, Patin, Jaer, bawal
    Sistem : Harian, tiket 40rb/day
    Lokasi : Jalan raya Petiken, gerbang masuk Perum Kota Baru Driyorejo
    Note : Pelepasan ikan pada saat pemancing baru datang. Agak susah mancing disini, butuh kesabaran khusus. Ikan kumpulnya ngeblok agak ke pinggir kolam.

2. Kolam Pemancingan Poetri Koneng, Sumur Welut
    Jenis Ikan : Tombro, bawal, jaer, nila, gurame
    Sistem : Kiloan
    Lokasi : Jalan Sumur welut, di pinggir jalan pas tikungan jalan seperti letter S
    Note : Stok ikan berlimpah. Ikan makannya cukup rakus, asalkan pas umpannya pasti dapat. Umpan biasanya pakai pelet. Ada saung kecil/sederhananya juga untuk makan dan terima olah ikan (bakar). Ini tempat favorit saya karena meskipun kolam kiloan tapi ada tantangan disini dimana ikan tidak gampang dipancing.

3. Kolam Pancing Kontak Tani
    Jenis ikan : Lele (galatama), tombro, lele, jaer, nila
    Sistem : Galatama (lele) jadwal Senin, Rabu, Sabtu mulai jam 21.00 s/d 02.00 tiket 20rb/sesi, 1 sesi = 1 jam, minimal ikut 2 sesi.
    Lokasi : Jalan Kutisari. masuknya dari seberang ATM CIMB Niaga ada jalan masuk/jembatan. lurus terus pas kelokan ke kiri ada di sebelah kanan, belakang warung.
     Note : kolam pancing ini tempat favorit saya ikut lomba lele krn ikannya besar-besar 2-5kg. Suasananya sangat kekeluargaan dan santai, penyiar lombanya lucu dan suka ngeguyu (becanda) dan setel lagu nonstop. Kolam harian cukup banyak ikannya, pelepasan tiap hari Minggu (tiket 30rb, kalau hari biasa tiket 20rb).

4. Kolam Pancing Makariya Binangun
    Jenis ikan : Lele
    Sistem : Lomba, galatama, harian
    Lokasi : Dari perumahan makariya lewatin kolong jalan tol, belok kanan jalanan yang ga diaspal, kolam ada disebelah kiri.
    Note : Jadwal lomba Selasa, Jumat, Minggu tiket 50rb/2 sesi (2 jam) dilanjutkan dengan galatama tiket 25rb/sesi (1 jam), ikan boleh dibawa pulang. Harian 15rb 1 stick, 20rb 2 stick. Paling ramai kalau hari sabtu, pelepasan ikan bisa lebih dari 2x. Ikan makannya dari habis subuh sampai jam 8-9 pagi. Habis itu sepi.

5. Kolam Pancing Alami
    Jenis ikan : lele, tombro, patin, nila, jaer, bawal
    Sistem : kiloan
    Lokasi : Pertigaan kertajaya belok ke arah Mal Galaxy, lurus terus sampe lewat Unair, lurus lagi sampe lewat pom bensin di seberang kanan Jalan.
    Note : kolamnya ada banyak, dibedakan menurut jenis ikan didalamnya. Kondisi pemancingan sepertinya agak minim fasilitas, tetapi kalau cari kolam kiloan yang murah di tengah kota yah bolehlah kesini. Saya seringnya mancing lele, lelenya besar bisa sekilo isi 2.

6. Kolam Pancing Tengger Jaya
    Jenis ikan : Tombro, bawal, patin, lele, nila, jaer
    Sistem : Kiloan
    Lokasi : Jalan Tengger, dekat kolam Galatama Patin Mitra Bahari, lurus terus sekitar 2 gang dari kolam Mitra Bahari ada plang Kolam pancing Tengger Jaya, masuk kedalam beberapa meter.
    Note : Ini salah satu kolam favorit saya untuk mendulang strike. Selain harga kiloannya yang murah, kolam ini tarikan ikannya ganas-ganas. Apalagi kolam lelenya, dijamin ga boncos, wong akeh iwak'e. Disini ga jual umpan, jadi umpannya bawa dari luar, umpan yang cepet disambar umpan cacing. Pemilik kolamnya yang kakek-kakek rada jutek. Kolam ini termasuk kolam kejujuran, maklum yang jaganya ga ada, tapi percayalah, kalau anda tidak jujur (dengan melepas ikan kembali ke kolam) maka suatu hari nanti perbuatan anda akan ketahuan.

7. Kolam Pancing Taman Pakal
    Jenis Ikan : Tombro, Nila
    Sistem : Kiloan, Lomba
    Lokasi : Jalan raya benowo
    Note : saya belum pernah mancing kesini, tetapi saya sempat melihat-lihat. Kolamnya luas, ada atapnya dari anyaman, tempat duduk pemancing bukan semen/tanah tapi gantung diatas air beralaskan anyaman (khas kolam pemancingan pinggir kota surabaya). Ada kolam galatama tombro-nya, tapi jadwal lomba malam dan saya tidak tahu.

8. Kolam Pancing sekitar Kalang Anyar, Sedati
    Jenis ikan : Bandeng, cukil / barramundi, patin
    Sistem : Kiloan, harga kiloan berbeda tiap kategori bobot ikan, semisal ikan bobot dibawah 1kg sekilonya 30rb. ikan diatas 1kg perkilonya 40rb. harga bandeng cukup sering berubah-ubah tapi pada dasarnya hampir semua kolam pancing di sekitar kalang anyar, sedati, harga kiloannya sama, hanya beda kenyamanan saja.
     Lokasi : dekat dengan daerah bandara Juanda, sekitar 10 menit.
     Note : kondisi lokasi sangat panas di siang hari, disarankan memancing mulai dari pagi hari (jam 7) selesai di jam makan siang biar sekaligus hasil tangkapan bandeng bisa dibakar dan dimakan. Umpan bisa beli di kolam, umpannya cenil atau otok-otok. rangkaian bandeng timah pemberat dibawah dengan pakai kail berderet 3 ukuran kail seperti utk tombro ukuran sekilo kebawah.

9. Kolam Pancing Bosem Wonorejo, Kolam Pancing Pak Salam
    Jenis ikan : bandeng, cukil/barramundi, tombro, nila
    Sistem : Kiloan, nyaris sama seperti kolam di sekitar kalang anyar, sedati
    Lokasi : Tempat wisata Mangrove, Wonorejo
    Note : Kondisi kolam sekitar Wonorejo lumayan lengkap fasilitasnya, lebih rapih. Ikan lebih variasi. Untuk di olah ditempat kemungkinan jarang bisa, apalagi kalau hari biasa. Jadi disini memang biasanya khusus untuk mancing ikan dibawa pulang saja.

10. Kolam Pancing Kusuma Tirta
      Jenis Ikan : Patin, Nila, Tombro
      Sistem : Kiloan
      Lokasi : Ds. Kedung Peluk, Candi. Rute paling gampang lewat lingkar luar timur Sidoarjo.
      Note : Cocok buat berlibur bersama keluarga. Kolam pancingnya model restoran, bisa makan plus santai mancing di pinggir kolam karena ada saungnya. Suasananya juga teduh, nyaman. Saran buat yang mau olah hasil pancingan, sebelum jam makan siang biar antrinya ga lama. Makanan dan olahannya mantap, maknyus klo kata pak Bondan, hehehe. Oh iya, alat pancing dan umpan bisa sewa/beli disini.

11. Kolam Pancing di sekitar Candi / Cemandi.
       Jenis ikan : tombro, bawal, nila, patin, gurame
       Sistem : ada yang kiloan, ada yang harian
       Lokasi : Candi
       Note : banyak banget kolam pemancingan di sekitar sini, biasanya ramai pas hari Libur, pengunjungnya ramai, ikannya juga ramai. Silahkan disusurin aja jalan di sekitar Candi sampai ke kedung peluk, dan dipilih kolam-kolamnya. Di pinggir jalan juga banyak yang jual umpan mancing dan perlengkapan mancing.

12. Kolam Pancing Delta Fishing
      Jenis ikan : Tombro, Patin, nila, gurame, bawal, mujaer
      Sistem : kiloan, bisa olah hasi mancing
      Lokasi : Candi
      Note : Orang surabaya/sidoarjo kl ditanya pasti semua pada tau nih kolam. Nih kolam rame banget klo hari libur, ada tempat permainan buat anak kecilnya juga, tapi dijamin rada sumpek. Kalau anda orang yang ga terlalu seneng keramaian, yah disarankan coba cari kolam yg lebih sepi. Fasilitas lengkap, toilet, tempat makan, jajan, sewa alat pancing, umpan. Kolamnya juga udah di semen, jadi ga ada itu istilah becek-becekan karena kena tanah.

13. Kolam Pancing di sekitar Kepatihan, Benowo
      Jenis ikan : Bawal, Nila, Tombro
     Lokasi : Deket pabrik mebel, kepatihan, pinggir jalan raya
     Sistem : kiloan, harian
     Note : lumayan ganas bawalnya, bisa di casting. Kalau mau yang mancing harian juga enak, bisa ngadem dibawah pohon.

14. Kolam Pancing Monstero Pond
      Jenis Ikan : Bawal, patin, lele, nila, mujaer, Aligator, Red Tail Catfish (RTC), Cukil, Toman/Gabus
      Sistem : Kiloan (patin, nila), Catch n Release (Bawal, patin, lele, nila, mujaer, Aligator, Red Tail Catfish (RTC), Cukil, Toman/Gabus), tarif Cnr : hari biasa 85rb/4 jam, 100rb/full day. Weekend 150rb/full day, 100rb/4 jam. Paket RTC 50rb (hari biasa), 70rb (weekend) mulai dari jam 3 sore keatas (biasanya buat yang nargetin mancing RTC).. Oh iya, tarif tsb untuk 1 stick.
      Note : Fasilitas lumayan lengkap, kiloan lumayan murah. Ada restonya, tapi ga bisa ngolah hasil pancingan. Caddy lumayan sigap. Umpan bisa dibeli disini. tidak boleh pakai essence (kiloan, cnr), pakai umpan daging ayam/ikan buat target aligator/bawal/toman, umpan pelet (bawal), cacing (bawal, lele, RTC). Saran saya, bawa 2 stick, tapi kalau paket cnr-nya utk 1 stick, 1 sticknya utk cadangan, jadi pas misal ikan baru aja landed, kan ribet tuh lepasin kail atau benangnya nyangkut di serokan, bisa langsung lempar umpan lagi pakai stik cadangan tadi itu.

15. Kolam Pancing Juanda Fishing
      Jenis ikan : Tombro, nila, patin
      Sistem : Kiloan
      Lokasi : Juanda, dekat dari bandara juanda
      Noted : fasilitas lumayan lengkap, ada restonya. Harga kiloan lumayan mahal, tapi terbayar lah oleh kenyamanan dan fasilitasnya. Cocok untuk liburan bersama keluarga.

16. Kolam Pancing Galatama Patin Mitra Bahari
      Jenis Ikan : Patin
      Sistem : Lomba (per 3 jam), Galatama (habis lomba dilanjutkan galatama, biasanya 1 jam)
      Lokasi : Tengger-Benowo
      Note : Baru beberapa kali nyoba ikutan mancing lomba disini, lapaknya banyak, suasana lomba ramai sekali, ikan induknya dahsyat besarnya sampai 15kg'an. Ikan ramenya diatas 5kg. Umpan biasanya pelet bom dan sagu/ongol"/aci + essen. Minimal pakai piranti reel 3000, benang PE2 / mono diameter 0.28 dan joran yang kaku biar ga sering minta maaf sama lapak tetangga. Kalau umpannya pas / jalan, dijamin bakalan fitness di kolam ini.

17. Kolam Pancing Lomba Pak Sur / Kolam Surya Jaya
     Jenis : Tombro
     Sistem : Lomba, Galatama
     Lokasi : Bypass Krian
     Note : belum pernah nyoba mancing disini, baru lihat-lihat aja, tapi rame, lapak sering full.

18. Kolam Pancing Jambangan
     Jenis : Tombro
     Sistem : Lomba, Galatama , dulu ada kolam hariannya diisi lele, tombro, tapi ga tau lagi sekarang masih ada atau ngga
     Lokasi : Jambangan, dari flyover jambangan ambil yang belok ke kanan, kolam di pinggir jalan depannya gerbang besar.
    Note : belum pernah mancing disini, baru lihat-lihat aja. Lapaknya banyak, rame. Ikan induknya terbilang besar, ikan ramenya juga besar-besar.

Mungkin segitu dulu ya, nanti kalau ada tambahan lagi baru saya update. Atau mungkin ada yang berkenan menambahkan, silahkan isi di kolom komentar, nanti saya tambahkan ke artikel ini. Kalau ada update'an terbaru juga boleh dimasukkan dalam kolom komentar. Isi artikel atau daftar kolam pancing di Surabaya ini saya buat berdasarkan pengalaman / penglihatan saya sendiri. Mungkin ada versi lainnya dari pembaca sekalian. Matursuwun..

Asyiknya Mancing Ikan Lele (Catfish)

Asyiknya mancing ikan lele
Dari sekian banyak jenis ikan, bisa jadi ikan lele (catfish) masuk daftar utama ikan yang paling saya senangi untuk dipancing. Alasan utamanya adalah perlawanan ikan lele (terutama yang berukuran besar) yang sangat terasa sensasinya, nyaris seperti menarik kantong beras dari dalam air. Karena ikan berkumis ini kalau sudah terkail akan menekan dalam-dalam tubuhnya ke dasar.

Pengalaman saya memancing lele kebanyakan di empang-empang kiloan atau di kolam catch and release (CnR), dari yang ukuran pecel lele sampai dengan ukuran Jumbo yang bisa buat pegal tangan. Untuk memancing lele biasanya saya menggunakan umpan cacing yang ditusuk bergerombol atau dengan umpan pelet / pakan lele yang dicampur dengan tuna kalengan.

Cara memasang umpan atau rangkaian untuk memancing lele biasanya saya pakai rangkaian dasaran. Karena lele selalu meliuk / berputar sebagai upanya melepaskan diri dari kail, maka saya wajib memakai kili-kili, sehingga urutannya adalah kili-kili, timah, kail&umpan. Kalau menggunakan pelet, jangan ragu untuk memasang pelet sampai menutupi kail sepenuhnya. Biasanya makin besar ikan lele, maka lebih besar lagi umpan yang harus kita pasang. Tujuannya agar lele target dapat mengendus bau umpan dengan cepat dan juga agar kail tidak menyangkut di badan lele.

Ikan Lele cukup besar yang terpancing oleh kawan saya
Saat paling mudah memancing lele adalah saat malam hari, karena sifat lele yang nokturnal (aktif bergerak mencari makan di malam hari). Tetapi bukan berarti lele tidak dapat dipancing saat siang hari, terutama di kolam, biasanya saya menempatkan umpan di pinggir atau di tempat yang agak tertutup / gelap dari sinar matahari.

Selain dengan teknik dasaran, ternyata memancing lele juga dapat menggunakan teknik pelampungan. Biasanya pemancing lele memposisikan umpan beberapa cm dari dasar kolam. Tujuannya agar ketika ikan lele menyambar umpan maka pelampung akan langsung tenggelam, selain itu ketika ada lele yang datang mendekat maka pelampung akan menandakan keberadaan lele tsb dengan bergerak kiri-kanan.

Memancing Ikan Lele bisa dengan Pelet
Oh iya, jenis umpan yang disukai lele adalah umpan yang berbau amis, anyir, dan asam. Beberapa umpan hidup untuk mancing lele seperti cacing, orong-orong, cicak, lintah, dll terbukti sangat ampuh untuk memancing lele di alam bebas. Sedangkan umpan pelet dapat digunakan untuk memancing ikan lele yang berada di kolam.

Sensasi Mancing Negeg Baronang di Madura

Bercerita tentang mancing memang tidak akan ada habisnya, karena hobi mengail ikan ini memang sangat mengasyikan. Salah satu pengalaman mancing saya kali ini adalah mancing baronang, golongan ikan rabbit fish yang amat sangat seru sensasinya bila dipancing dengan tegeg.

Nyoba negeg Baronang
Berangkat dari Surabaya jam 03.00 dinihari, saya dan teman-teman lainnya memulai perjalanan menuju sebuah spot pemecah ombak di daerah Madura. Sepanjang perjalanan masing-masing dari kita pasti sudah merindukan getaran strike dari Baronang tsb. Memang sebelumnya kita juga pernah sama-sama ke spot tsb tetapi dengan niat awal bukan utk negeg baronang, melainkan casting dan fly fishing.

Sampai di spot sekitar jam 5.30, masing-masing dari kita langsung set tackle dan umpan. Saya hanya membawa 1 buah tegeg dan umpan ote". Cukup lama juga menunggu rabbit fish itu berkumpul, akhirnya terdengar juga kegirangan salah seorang teman saya yang strike baronang di ujung dermaga. Baronang sudah mulai berkumpul, angler-nya pun sontak berkumpul. Tegeg pun satu-persatu di parkir saling bersebelahan, setiap kawan saya dapat satu baronang, langsung posisinya bergeser ke belakang,, hehehe maklum, pada berebutan.

Rupanya baronang pada trip kali ukurannya lumayan menyusut, mungkin sedang tidak musimnya. Tetapi beberapa dari teman saya ada juga yang mendapatkan baronang tompel, ukurannya lumayan besar. Rata-rata yang masuk dalam coolbox adalah baronang yang berukuran kecil atau biasa disebut baron lingkis.


Ada yang unik di trip kali ini, karena bukan hanya baronang saja yang kecantol, tetapi beragam jenis ikan 'hias' penghuni karangan ikut memakan umpan di kail kita. 


Ketika jam sudah menunjukkan pukul 10, akhirnya satu persatu dari kami menyudahi sesi mancing negeg baronang ini. Satu coolbox ukuran sedang yang dipakai beramai-ramai sudah terisi penuh. Ok, time is up, and fish are enough. 

Lumayan perolehan negeg baronang-nya
Pindah lokasi ke indomart terdekat sambil minum yang dingin-dingin, kami mengobrol keseruan sesi mancing kami barusan. Tidak lupa pembagian ikan baronang yang ingin membawa pulang. Saya sendiri membawa pulang 6 ekor, untuk di gado di rumah dengan cara dibakar. Memang Baronang itu selain asyik dipancing juga sangat nikmat untuk disantap.

Mancing dan Makan di Kolam Pancing Kusuma Tirta

Beberapa waktu lalu saya baru saja menyambangi Kolam Pancing dan Resto Kusuma Tirta Minapolitan di daerah dusun Kedung Peluk, Candi-Sidoarjo. Sesuai namanya, Kusuma Tirta ini mempunyai fasilitas pemancingan dan restoran sekaligus. Sekilas konsepnya mirip dengan kolam pemancingan yang sudah lebih dulu terkenal seantero kota Surabaya-Sidoarjo yaitu Delta Fishing, tetapi Kusuma Tirta mempunyai kelebihan yaitu kolam pancing yang sangat luas.

Kolam Pancing Kusuma Tirta
Awalnya saya berniat membuat acara halal-bihalal sekaligus mancing bareng teman-teman komunitas Kaskus Fishing Community (KFC) Reg. Surabaya tempat saya baru saja bergabung. Karena suatu hal akhirnya kali pertama ke Kusuma Tirta itu dijadikan sesi mancing survey saja.

Memasuki lokasi, saya diminta tiket masuk sebesar 4ribu rupiah sekaligus untuk tiket parkir motor. Sambil menuju parkiran, terlihat jelas di sebelah kanan dan seberang saya deretan kolam-kolam berukuran cukup luas dengan bangunan restoran di poros tengahnya. Tidak mau buang waktu karena saya datang paling belakangan akhirnya saya cari 2 rekan saya yang sudah mulai mancing lebih dulu dengan teknik fly fishing. 

Singkat cerita kami bertiga memancing dengan senjata andalannya masing-masing, saya dengan tegeg sedangkan 2 rekan saya dengan rod fly yang sudah beralih fungsi menjadi tegeg. Beruntung saya membawa sedikit bekal pelet, karena rupanya ikan nila yang kami pancing sulit didapat dengan umpan buatan (flies) ataupun cacing. Tidak perlu lama untuk mengumpulkan ikan kedalam korang, sampai akhirnya kami putuskan untuk berpindah ke kolam lainnya yang berisi ikan patin.


Sambil menunggu strike ikan patin, hasil pancingan kami di kolam nila diberikan ke restoran untuk diolah. Hanya dengan 20rb rupiah per KG-nya, ikan hasil pancingan kami diolah bumbu ikan bakar dan asam manis. Oh iya, sebelumnya ikannya ditimbang dulu. Cukup lama menunggu masakan datang, akhirnya yang ditunggu datang juga : Nila Bakar dan Asam Manis. Lumayan rasanya, terasa segar dan 'ga' pelit bumbu, hehehe. 

Kelar makan dan kekenyangan, akhirnya kami putuskan menyudahi sesi mancing hari itu. Overall memancing di Kolam Pancing Kusuma Tirta Minapolitan sangat menyenangkan, selain karena kolamnya yang luas dan ikannya yang ganas, tenyata masakan/olahannya pun terasa enak & nikmat.